Ecotourism Bersama BloggerCrony x Mangrove Jakarta ID : Penanaman 1000 Mangrove
Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Liburan? Kira-kira apa yang ada dibenak kalian saat mendengar kata liburan? Pantai? Gunung? Atau air terjun? Oke, kali ini aku akan membahas paket liburan lengkap untuk kalian. Kenapa aku bilang paket liburan lengkap? Karena liburan ini bisa dibilang bisa berwisata sambil belajar. Penasaran? Kalau begitu, kita mulai pembahasannya.
Sebelumnya aku sempat ikut acara blogger day bareng komunitas Blogger Crony sekaligus merayakan anniversary mereka yang ke tujuh. Selesai acara itu, aku dan 4 teman blogger #BCCSquad terpilih akan berangkat ke Pulau Tidung mewakili Blogger Crony untuk melakukan penanaman 1000 mangrove bersama komunitas Mangrove Jakarta ID. Acara ini juga didukung oleh BEM FT UI, KAPA UI, dan Pusat Budidaya & Konservasi Laut (BPKL) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan pertanian (DKPKP) DKI Jakarta.
#BCCSquad Terpilih Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Kalau sebelumnya aku posting mengenai komunitas Blogger Crony, kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang komunitas Mangrove Jakarta ID ini ya. Jadi, komunitas Mangrove Jakarta ID ini didirikan oleh Paundra Hanutama pada tahun 2020, sebagai inisiator penanaman mangrove dalam melindungi bumi . Meskipun baru berdiri selama 2 tahun, tapi komunitas ini sudah mendapat beberapa penghargaan seperti Community Center of The Year 2021 dan juga kitabisaHero - The Best Campaigner 2021 lho. Berita pentingnya lagi, komunitas ini sudah berubah menjadi Yayasan Mangrove Indonesia Lestari. Mau tahu lebih lengkap? Kalian bisa kunjungi instagram Mangrove Jakarta ID (@mangrovejakarta.id) atau website mereka di mangrovejakarta.id
Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Acara penanaman mangrove ini akan berlangsung selama 2 hari 1 malam di Pulau Tidung, 19 - 20 Maret 2022. Acara ini sendiri mengusung tema "Ecotourism with Bloggers". Ecotourism atau yang kita kenal sebagai ekowisata adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan, mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan (Wikipedia).
Sebagai blogger, tentunya kegiatan ekowisata ini sangat menarik dan menyenangkan. Selain menambah wawasan, tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Co-Founder Mangrove Jakarta ID - Bayu Pamungkas Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
|
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pengenalan mangrove. Tentu sebagai peserta, kita harus mengenal apa itu mangrove. Mangrove adalah nama sekelompok tumbuhan yang hidup di sekitar garis pantai. Terus kalau ada pohon bakau di sekitar pantai, apa namanya akan berubah menjadi hutan bakau? Bukan berubah ya, hanya saja pohon bakau sendiri adalah salah satu dari jenis dari mangrove yang ada.
Menurut CO-Founder Mangrove Jakarta ID atau yang dikenal dengan Bayu Pamungkas, Hutan mangrove adalah sebutan untuk kelompok tumbuhan yang tumbuh di air asin. Mangrove sendiri juga diketahui memiliki 49 jenis di Indonesia.
Area Penanaman Mangrove Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Manfaat mangrove bisa dibilang sangat berpengaruh banyak untuk lingkungan kita. Berikut ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil dari menanam mangrove ini.
1. Rumah Bagi Flora dan Fauna.
Pernah terbayangkan oleh kalian flora dan fauna itu punya tempat tinggal atau tidak? Ternyata mereka sama seperti kita lho, mereka pun butuh tempat tinggal untuk melindungi diri dan meneruskan hidup. Misalnya saja seperti ikan kakap merah. Kita mungkin bisa dengan mudah membelinya di pasar. Tapi kalau sudah langka bagaimana kita mau membelinya? Padahal hutan mangrove adalah tempat yang paling penting untuk tempat tinggal mereka. Selain itu, ikan kakap merah termasuk hewan yang memegang peranan penting dalam rantai makanan lho. Pengaruhnya bisa membuat rantai makanan dibawahnya punah jika hewan ini punah. Mengerikan? Maka dari itu, kita harus menanam dan menjaga mangrove ya.
2. Mencegah Abrasi Pantai.
Kalau yang ini kalian pasti sudah tahu ya. Sudah banyak dijelaskan di buku-buku sekolah. Akar mangrove ini sangat kuat, berfungsi untuk memecah ombak yang tentunya biasanya merusak permukaan tanah disekitar pantai. Kalau terus-terusan terkikis, maka daratan yang ada bisa menyempit karena ombak kencang dari laut.
3. Mengurangi CO2.
Efek rumah kaca atau global warming menjadi salah satu masalah global saat ini. Dengan menana m mangrove, maka kita bisa mengurangi gas karbondioksida. Riset menunjukkan, mangrove bisa menyerap zat karbondioksida sebanyak 1000gr/m2/tahun. Sedangkan di Indonesia saat ini memilki hutan mangrove seluas 3.31jt hektar. Dan angka hutan mangrove ini adalah angka tertinggi di dunia. Indonesia menempati urutan pertama untuk itu. Kita harus bangga dan membantu untuk melestarikannya.
4. Tempat Ibadah.
Lho kok bisa? Bisa banget. Kalian tahu tidak, kalau mangrove itu bermanfaat sebagai tempat meditasi. Ya, biasanya umat Hindu akan bermeditasi di tempat yang tenang dan kehijauan. Dan mangrove ini, cocok sekali untuk dijadikan sebagai tempat ibadah mereka.
5. Tempat Ekowisata Mangrove.
Nah, ini yang menarik. Kenapa? Karena saat ini belum ada banyak ekowisata untuk masyarakat Indonesia. Dengan adanya inisiasi ekowisata mangrove ini, penduduk sekitar bisa mendapatkan lapangan pekerjaan. Entah menjadi tour guide, budidaya mangrove, mengubah mangrove sebagai makanan oleh-oleh dll. Tentunya hal ini bisa menjadi simbiosis mutualisme antara wisatawan dan juga penduduk sekitar.
Sampah disekitaran pantai yang tertangkap kamera peserta Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Untuk menjaga kualitas hutan mangrove itu sendiri, tentunya tidak mudah. Ada beberapa kendala yang bisa terjadi saat mencoba untuk melestarikan hutan mangrove yang ada.
Sampah adalah salah satu musuh utama mangrove. Biasanya sampah-sampah ini berasal dari laut yang dibuang begitu saja. Sampah-sampah ini akan tersangkut di akar mangrove dan bisa membuat menghambat pertumbuhan mereka. Bahkan bisa menyebabkan mangrove gagal tumbuh atau mati.
Tidak semua mangrove yang ditanam akan hidup. Hanya 5% saja yang biasanya akan bertahan, selebihnya bisa mati saat proses pertumbuhan. Misalnya saja kita menanam 1000 mangrove, maka bisa kita perkirakan hanya 50 bibit saja yang mungkin bisa bertahan hidup.
Penanaman mangrove sendiri memang butuh media tanam yang khusus. Bisa media melalui pasir, lumpur atau rawa-rawa. Tempat-tempat tersebut akan berpengaruh bagi pertumbuhan mangrove. Biasanya mangrove yang ditanam di media lumpur akan lebih cepat tinggi dibandingkan dengan mangrove yang ditanam di pasir. Perbedaannya mungkin jika di lumpur sudah mencapai tinggi 10 meter dalam beberapa bulan saja, beda dengan yang ditanam di pasir yang mungkin jauh lebih pendek dalam waktu yang sama.
Selanjutnya kita akan membahas cara penanaman mangrove. Mungkin kalian berpikir 1000 mangrove akan membutuhkan waktu yang lama untuk menanamnya. Kalau boleh jujur, aku pun begitu. Tapi ternyata tidak se-lama itu lho teman-teman. Aku dan teman-teman hanya butuh waktu sekitar 1 jam saja untuk menanam 1000 mangrove. Sebelum menanam mangrove, aku dan teman-teman bersih-bersih sampah yang ada di sekitar dulu lho.
Proses Penanaman Mangrove Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Menanam 1000 mangrove itu rasanya malah masih kurang, inginnya ditambah.Hehe...
Cara penanaman di media pasir ini menggunakan teknik rumpun berjarak. Jadi pertama-tama kita menggali pasir dan dibuat beberapa petak, menyesuaikan dengan jumlah bibit mangrove yang ada. Setiap petak nya, bisa diisi dengan kurang lebih 300 mangrove. Bibit mangrove yang digunakan adalah bibit yang berusia 4 bulan.
Bibit Mangrove Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Indonesia |
Penggunaan plastik polybag hitam di bibit mangrove ini berfungsi untuk melindungi akar bibit mangrove dan pupuknya agar tetap bertahan di tempatnya. Jadi kita tidak perlu menengok berkali-kali mangrove yang sudah ditanam sebelumnya. Hanya perlu beberapa kali saja saat mengawasi pertumbuhan mangrove yang ditanam.
Foto bersama #BCCSquad X Mangrove Jakarta ID Foto Dokumentasi : Yayasan Mangrove Lestari |
Aku pikir, kegiatan ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Memang benar ya, kebaikan yang kita tanam akan kembali pada diri kita dalam jumlah yang berkali lipat. Tanpa kita sadari, menanam mangrove bukan cuma untuk menyelamatkan lingkungan, tapi juga untuk menjaga kita dari kemarahan alam akibat kerusakan lingkungan. Yuk, kita menanam mangrove sekarang!
Comments
Post a Comment